Analisis Web E-Commerce

Gambar
ANALISIS WEB E-COMMERCE Jakarta Futures Exchanges Jakarta Futures Exchange (JFX) merupakan bursa berjangka pertama di Indonesia yang didirikan sejak 19 Agustus 1999 dengan landasan akan membawa manfaat besar bagi komunitas bisnis, terutama sebagai sarana lindung nilai. Fungsi JFX yang utama adalah sebagai penyedia fasilitas bagi anggotanya untuk bertransaksi kontrak berjangka berdasarkan harga yang ditentukan melalui interaksi yang efisien berdasarkan permintaan dan penawaran dalam sistem perdagangan elektronis. Seperti perusahaan-perusahaan umumnya, Jakarta Futures Exchange (JFX)   juga memiliki sebuah website. Web perusahaan ini beralamat di http://www.jfx.co.id secara garis besar web ini menggambarkan tentang informasi Jakarta Futures Exchange mulai dari profil, kontak, penghargaan, produk, edukasi dll. Agar memudahkan pembahasan, dalam pembahasan kali ini website akan dijelaskan secara perbagian saja yaitu tentang beberapa point penting. Pada umumnya yang...

Iklim Kerja Perusahaan



BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Setiap perusahaan biasanya memiliki iklim kerja yang berbeda. Adanya ciri yang unik dari perusahaan tertentu dapat menentukan iklim di suatu lingkungan kerja. Iklim kerja dari suatu organisasi ini merupakan karakteristik yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya dan mempengaruhi orang-orang dalam organisasi tersebut. Iklim ini dapat dipandang sebagai kepribadian organisasi yang dicerminkan oleh anggota dalam organisasi tersebut yang erat kaitannya dengan tujuan perusahaan. Perusahaan menentukan tujuan dan kemudian berusaha untuk mencapai iklim yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian iklim kerja merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia. Iklim krja didefinisikan sebagai suasana psikologis yang dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi, terbentuk sebagai hasil tindakan organisasi dan interaksi diantara anggota organisasi. Oleh karena itu, perilaku merupakan fungsi dari karakteristik manusia dan persepsinya terhadap lingkungan, maka persepsi anggota organisasi terhadap iklim kerja yang terbentuk di lingkungan kerjanya akan mempengaruhi perilakunya dalam bekerja, dimana hal ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil kerjanya. Persepsi yang positif terhadap iklim kerja tentu saja akan memberikan hasil kerja yang positif, demikian juga sebaliknya.  Oleh karena itu, dengan merubah persepsi anggota organisasi terhadap iklim kerja, dapat menghasilkan peningkatan produktivitas kerja.

B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka terdapat tujuan masalah sebagai berikut : pengertian iklim kerja, karakteristik iklim kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi iklim kerja, aspek-aspek iklim kerja dan faktor-faktor terciptanya iklim kerja yang menyenangkan.
 
C.           Tujuan
Dapat Menjelaskan pengertian iklim kerja,  Menjelaskan karakteristik iklim kerja, Mengurangi dimensi iklim kerja, Menguraikan faktor-faktor terciptanya iklim kerja yang menyenangkan,  dan Mengidentifikasi pengalaman tentang perlunya iklim kerja yang menyenangkan bagi karyawan di dalam perusahaan.


 BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Iklim Kerja
 Adapun pengertian iklim kerja menurut Sugioni adalah lingkungan dari dalam organisasi atau perusahaan yang dapat menciptakan suasana kerja yang baik dan buruk bagi para karyawannya. Sedangkan James L. Gibson, dkk. Menyatakan “ Climate is set of properties of the work environment perceived directly or indirectly by the employees who work in this environment and is assumed to be a major force in influencing their behavior on the job” bahwa iklim kerja dari suatu organisasi adalah satu set perlengkapan dari suatu lingkungan kerja yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di lingkungan ini dan beranggapan akan menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi tingkah laku mereka dalam bekerja.
Tahiuni dalam Delp menyatakan bahwa iklim organisasi adalah kualitas relatif dari lingkungan internal suatu organisasi yang dialami dan mempengaruhi perilaku anggotanya, dan dapat digambarkan dalam suatu perangkat karakteristik. Apabila dikaitkan dengan budaya, menurut Jenks budaya lebih cenderung pada nilai norma, dan tradisi organisasi. Dengan kata lain, budaya adalah filosofi suatu organisasi, sedangkan iklim organisasi adalah atmosfer dari suatu organisasi.
Pendapat Payne dan Pugh yang di kutip oleh Richard M. Steer dalam Magdalena menyatakan yang dimaksud dengan iklim kerja terutama adalah sikap, nilai, norma dan perasaan yang lazim dimiliki oleh para pekerja sehubungan dengan organisasi mereka. Tanggapan ini merupakan hasil interaksi antara struktur dengan tujuan organisasi, kebutuhan serta kemampuan individu atau kelompok didalam organisasi. keberhasilan pencapaian tujuan organisasi akan turut ditentukan pula oleh sikap dan perilaku setiap anggota organisasi di dalam melaksanakan tanggung jawabnya, dan ini akan menghasilkan dampak pada efisiensi dan efektifitas organisasi. Iklim organisasi juga merupakan bagian penting guna memperoleh pemahaman sepenuhnya tentang organisasi. Penting bagi mereka yang ada dalam organisasi untuk memberikan kesempatan tanggung jawab atas tujuan-tujuan organisasi kalau mereka diharapkan bekerja secara efektif.
Keith Davis mengemukakan tentang iklim organisasi sebagai “The human environment within which an organizations employees do their work”. Makna yang dikandung dalam definisi tersebut bahwa iklim organisasi iu adalah sesuatu yang berhubungan dengan yang ada dan dihadapi oleh individu-individu dalam suatu oganisasi, sehingga mampu mempengaruhi individu-individu tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas keorganisasiannya.
Robert G. Owens mendefinisikan iklim organisasi sebagai studi persepsi individu mengenai berbagai aspek lingkungan organisasinya. Sementara itu Keith Davis mengemukakan pengertian iklim organisasi sebagai “The human environment within an organization’s employees do their work”. Pernyataan Davis tersebut mengandung arti bahwa iklim organisasi itu adalah yang menyangkut semua lingkungan yang ada atau yang dihadapi oleh manusia si dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya.
Menurut Lumsdaine & Lumsdaine, iklim organisasi merupakan persepsi karyawan terhadap karakteristik dari prosedur yang ada dalam sebuah perusahaan. Sejalan dengan Lumsdaine & Lumsdaine, Jewel dan Siegal mengatakan bahwa iklim organisasi menunjukkan konsensus dari persepsi para anggota mengenai organisasi atau sub sistemnya terkait dengan anggota dan lingkungan luarnya. Sedangkan Senaider dalam Jewel dan Siegal menjelaskan bahwa iklim organisasi dapat dipikirkan sebagai konsep deskriptif yang berdasarkan pada persepsi terhadap lingkungan organisasi.
Mathis dan Jakson menjelaskan bahwa iklim organisasi merupakan perasaan karyawan terhadap perusahaan serta aspek-aspek yang ada di dalamnya.Hele
Helriegel dan Slocum mendefenisikan iklim organisasi sebagai seperangkat atribut yang dapat dirasakan atas fakta-fakta organisasi dan atau sub sistem yang ada di dalamnya, yang dapat berpengaruh terhadap kesepakatan yang akan terjalin antara anggota dan lingkungan organisasi. Sedangkan Payne & Pheysey dalam Gruneberg & Well menggambarkan iklim organisasi sebagai suatu konsep yang menggambarkan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah aku dan perasaan dari sistem sosial organisasi.
Iklim organisasi adalah persepsi karyawan terhadap lingkungan organisasi dimana karyawan melaksanakan pekerjaan mereka, yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi tentu saja ditentukan oleh sikap dan prilaku tiap anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, dan ini akan memberi dampak pada efisiensi dan efektifitas suatu organisasi. Melalui iklim kerja dari suatu organisasi dapat diperoleh pemahaman sepenuhnya tentang organisasi tersebut.
Iklim organisasi merupakan faktor penting yang menentukan kehidupan suatu organisasi. Iklim kerja penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh perusahaan dan dijadikan dasar penentuan tingkah laku anggota selanjutnya.  Iklim kerja ditentukan oleh seberapa anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh perusahaan.

B.        Karakteristik Iklim Kerja
 Dalam setiap organisasi,mempunyai karakteristik sendiri yang biasanya menjadi ciri khas dan berbeda dengan organisasi lainnya. Adapun karakteristik iklim kerja dari suatu organisasi tersebut antara lain:
1.      Hal-hal yangberhubungan dengan faktor lingkungan fisik dan material organisasi, seperti : ukuran, usia, fasilitas, dan keadaan bangunan. Hal ini juga berhubungan dengan tekhnologi yang digunakan dalam organisasi seperti : meja dan kursi, papan tulis elvator, dan segala sesuatu yang digunakan untuk menunjang kegiatan dalam suatu organisasi.
2.      Berhubungan dengan karakteristik sosial yang terdapat pada suatu organisasi. Termasuk dalam karakteristik ini adalah segala sesuatu tentang orang-orang yang terdapat dalam organisasi tersebut. Misalnya berapa banyak dan seperti apa mereka. Termasuk disini Ras dn Etnis.
3.      Sistem sosial, berhubungan dengan stuktur organisasi dan administarsi. Termasuk dalam karakteristik ini adalah cara pengambilan keputusan dari siapa orang-orang yang terlibat didalam nya, bentuk komunikasi dalan suatu organisasi.
4.      Budaya organisasi,yang berhubungan dengan nilai, sistem kepercayaan, norma dan cara berfikir yang menjadi karakteristik orang-orang dalam organisasi.
5.      Bentuk kegiatan yang terdapat dalam organisasi tersebut. Hal ini berkaitan dengan organisasi tersebut.
Karakteristik-karakteristik dari iklim kerja ini dapat mempengaruhi motivasi kerja dari seluruh elemen dalam perusahaan untuk berperilku yang di ingikan oleh perusahaan tersebut. Adanya karakteristik iklim kerja ini menjadikan perusaahn lebih mengetahui bagaiman suatu iklim keja dapat memotivasi sumber daya manusia yang tersapat dalam perusahaan dalam melakukan pekerjaan nya.
            Tersapat dua jenis iklim keja dalam suatu organisasi, yaitu iklim organisasi terbuka atau fleksibel dan iklim organisasi terutup atau terikat. Pada iklim organisasi terbuka terdapat ciri-ciri yang biasa nya semangat kerja karyawan sangat tinggi, dimana terdapat dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawan agar berprestasi sedangkan rutinitas administrasi dalam organisasi tersebut cukup rendah, tingkat kedisipina karyawan tinggi kemudian perasaan keterpaksaan karyawan bekerja juga rendah, pengawasan kera juga rendah. Sebaliknya, pada iklim organisasi yang tertutup terdapat ciri-ciri dimana semangat kerja karyawan sangat rendah, dorongan piminan untuk memotivasi karyawan berprestasi sangat rendah; sementara itu rutinitas administrasi tinggi, tinggi nya tingkat turn over dan perasaan terpaksa untuk bekerja juga tinggi kemudian pengawasan kerja juga tinggi. Pada iklim kerja yang terbuka dapat memacu karyawan untuk megutarakan kepentingan dan ketidakpuasan mereka tanpa adanya rasa takut akan tindakan balaan dan tekanan. Ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang positif dan bijaksana oleh atasan. Iklim keterbukaan hanya akan terbuka jika semua anggota memiliki tingkat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan dalam bertindak.

C.        Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Kerja
 Iklim kerja dalam suatu organisasi tifak akn berhasil tanpa adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi iklim kerja. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.    Fleksibilitas
Fleksibilitas yaitu merupakan kondisi dimana perusahaan memberikan keleluasaan bertindak bagi karyawan dan dalam hal melakukan penyesuaian diri terhadap tugas-tugas yang diberikan.
2.    Tangunggung Jawab
Merupakan perasaan karyawan tentang pelaksanaan tugas perusahaan yang diemban dengan rasa tanggung jawab atas hasil yang dicapai. Meliputi kemandirian dalam menyelesaikan pekerjaan. Setiap anggota dalam organisasi atau karyawan memiliki tanggung jawab masing-masing untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
3.    Umpan Balik
Hal ini berkaitan dengan perasaan karyawan tentang penghargaan dan pengakuan atas pekerjaan yang baik. Imbalan yang diterima oleh harus sesuai serta pemberian hadiah maupun penghargaan yang sepantasnya diterima oleh karyawan.
4.    Kejelasan
Karyawan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka berkaitan dengan pekerjaan, peranan dan tujuan perusahaan.
5.    Komitmen
Berkaitan dengan perasaan karyawan mengenai perasaan bangga mereka memiliki perusahaan dan kesediaan untuk berusaha lebih baik lagi saat dibutuhkan.
6.    Struktur
Merefleksikan peran dan tanggung jawab karyawan. Meliputi posisi karyawan dalam perusahaan. Kondisi dimana karyawan dalam melaksanakan tugasnya bertumpu pada aturan-aturan yang dikenakan terhadap anggota organisasi, sehingga aryawan dapat bekerja sesuai dengan prosedur serta struktur organisasi.
7.    Dukungan
Adanya kepercayaan dan saling mendukung yang berlaku dikelompok kerja. Meliputi hubungan dengan rekan kerja yang lain. Persahabatan diantara seluruh anggota organisasi merupakan nilai yang sangat penting untuk membentuk hubungan yang baik dalam lingkungan kerja.
8.    Kejelasan
Kejelasan terhadap apa yang menjadi tujuan, tingkatan tangung jawab, dan nilai-nilai organisasi. Hal ini penting diketahui oleh karyawan agar mereka tahu apa yang sesungguhnya diharapkan dari mereka dan mereka dapat memberikan kontribusi yang tepat bagi organisasi.
9.    Kepemimpinan
Perilaku kepemimpinan dalam suatu perusahaan dapat menentukan terciptanya iklim kerja yang efektif. Pemimpin menyesuaikan keadaan dengan gaya kepemimpinan yang dijalankannya didlam perusahaan.
       Dengan adanya faktor-faktor tersebut, diharapkan mampu menciptakan iklim kerja yang baik yang dapat membentuk sikap karyawan didalam perusahaan dan menciptakan tanggung jawab bagi seluruh aspek yang ada dalam perusahaan.
       Untuk meciptakan iklim organisasi yang kondusif maka perlu adanya pemahaman akan visi dan misi aleh setiap anggota organisasi. Visi dan misi ini akan berhasil jika atasan sebagai pemimpin dan bawahan sebagai karyawan saling bekerja sama untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan.
 
D.        Aspek – Aspek Iklim Kerja
             Iklim kerja dari suatu organisasi tertentu adalah iklim yang dilhat pekerjaannya, tidak selalu iklim yang sebenarnya. Iklim yang muncul dalam organisasi tersebut merupakan faktor pokok yang menetukan perilaku pekerja. Iklim kerja dari suatu organisasi merupakan persepsi individu yang bekerja dalam suatu organisasi mengenai berbagai aspek lingkungan dalam organisasi yang menyangkut semua lingkungan yang ada atau yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu organisasi dimana mereka melakukan pekerjaannya. Jadi, iklim organisasi berhubungan erat dengan persepsi individu terhadap lingkungan sosial organisasi yang mempengaruhi organisasi dan perilaku anggota organisasi.
            Aspek-aspek tertentu dari iklim organisasi memberikan pengaruh khusu pada kemampuan organisasi untuk menciptakan iklim organisasi yang berhasil. Aspek-aspek ini meliputi :
a.    Kualitas
Keberhasilan dari perusahaan tergantung pada kerja keras serta hasil dari pekerjaan kualitas tinggi.
b.    Partisipasi
Manajemen melibatkan karyawan dalam membuat keputusan-keputusan serta perubahan-perubahan.
c.    Kerja Sama Antar Departemen
Adanya kerja sama antar departemen yang sangat efektif.
d.   Dukungan Bagi Inovasi
Perusahaan memberikan dukungan kepada karyawan terhadap pengembangan ide-ide baru dan aplikasinya.
e.    Refleksivitas
Perusahaan selalu mendiskusikan metode dan strategi yang akan digunakan denagn karyawan. Selain itu, sasaran yang digunakan dimodifikasi sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi.
  
E.        Faktor – Faktor Terciptanya Iklim Kerja Yang Menyenangkan
Iklim organisasi yang menyenangkan akan membuat karyawan merasa senang untuk tinggal didalamnya serta terpacu untuk meningkatkan prestasi kerja. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartikandari pada 45 orang karyawan Dinas Pekerja Umum dan karyawan Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, Yogjakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini mengidentifikasikan bahwa semakin baik iklim oganisasi maka semakin baik pula kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja serta dedikasinya pada organisasi.
            Majikan dan karyawan menginginkan iklim yang lebih menyenangkan karena manfaat – manfaat yang diperoleh, seperti kinerja yang lebih baik  dan kepuasan kerja. Adapun unsur – unsur yang menjadi kontribusi terciptanya iklim yang menyenangkan adalah:
1.      Kualitas pemimpin
Pemimpin menunjukkan rasa simpatiknya kepada bawahan dengan cara menghargai pekerjaan bawahan, dan bila ditemukan ada kesalahan dalam pekerjaan bawahan, pemimpin memberitahu dengan cara persuasive serta memberi dukungan dalam segala pekerjaannya dan meyakinkan bawahan bahwa pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan baik dengan usaha bersama dari elemen yang bekerja dalam perusahaan itu.
2.      Tingkat kepercayaan dari bawahan kepada atasan
Seorang pemimpin yang menjadi penggerak terbentuknya iklim kerja menciptakan suasana atau keadaan dimana pemimpin percaya pada aktivitas bawahannya sesuai dengan visi dan misi yang akan dicapai dan tidak akan merugikan perusahaan serta pemimpin terbuka pada informasi diperusahaan tersebut dan selalu melibatkan dan menghargai pendapat bawahan dalam pertemuan atau rapat yang diadakan.
3.      Komunikasi secara horizontal maupun vertikal
Menciptakan suasana saling jujur diantara pemimpin dan bawahan dalam pekerjaannya sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan dalam perusahaan itu dan pemimpin serta bawahan saling menghargai satu dengan yang lainnya dalam segala hal seperti member opini atau pendapat atau masukan dengan menampungnya, bukan menganggap tanggapan dari bawahan tidak punya nilai dan tidak menghasilkan apa – apa serta bawahan menghargai atasan dengan berlaku selayaknya bawahan kepada atasan.
4.      Tanggung jawab
Karyawan diberi kebebasan untuk melaksanakan tugas dan menyelesaikannya, diberi motivasi yang lebih untuk melaksanakan tugas tanpa harus selalu mencari persetujuan manajer, diberi keberaniaan untuk menanggung resiko dari pekerjaan tanpa rasa takut dimarahi.
5.      Imbalan yang adil
Karyawan dihargai sesuai dengan kinerjanya. Manajer harus lebih banyak memberikan pengakuan daripada kritikan. System promosi harus dibuat untuk membantu karyawan meraih puncak prestasi. Kesempatan berkembang harus menggunakan penghargaan dan peningkatan kinerja.
6.      Rendahnya tekanan pekerjaan
Tekanan pekerjaan dapat membuat karyawan menjadi stress dalam bekerja. Tekanan pekerjaan ini dapat berupa tekanan dari atasan untuk menyelesaikan pekerjaan.
7.      Kesempatan
Kesempatan yang diberikan perusahaan bagi setiap karyawan untuk memperoleh jenjang karir yang lebih tinggi dapat menjadi motivasi kerja mereka dalam melakukan pekerjaan.
8.      Keterlibatan
Karyan akan merasa dihargai oleh pihak perusahaan apabila mereka diberikan kesempatan untuk terlibat lebih jauh dalam melakukan pekerjaan.
9.      Otonomi dan kebebasan
Otonomi yaitu melibatkan sedikit campur tangan dari sentral atau pusat yang berarti leluasa dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan pengarahan oleh atasan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
10.  Lingkungan kerja
Lingkungan kerja ini terdiri dari dua yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik. Lingkungan kerja ini dapat memberikan pengaruh yang positif bagi para karyawan. Lingkungan fisik adalah lingkungan manusia dimana para karyawan melakukan pekerjaan mereka.

BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
            Perusahaan sebagai suatu organisasi pada hakikatnya merupakan kumpulan dari berbagai macam kegiatan yang terkait satu sama lain hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Mekanisme kegiatan tersebut mempengaruhi dan membentuk terciptanya iklim organisasi yang di rasakan oleh organisasi tersebut. Karyawan mempunyai perbedaan dalam menagkap iklim organisasi, yang mungkin dirasakan dapat memberikan semangat dalam bekerja , atau justru sebaliknya sebagai suatu tekanan yang dapat membuat perilaku karyawan tidak sejalan dengan iklim organisasi yang diharapkan. Oleh karena itu pengenalan iklim organisasi dapat dijadikan pedoman bagi pemimpin dalam menangani serta mengelola lingkungan kerja yang berbeda-beda.
         Iklim kerja dalam suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting. Iklim kerja  tersebut mempunyai dampak pada tinggi rendahnya semangat kerja seseorang. Iklim kerja dipengaruhi oleh lingkungan internal dan psikologi perusahaan. Tinggi rendahnya semangat kerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh keadaan iklim kerja yang berlangsung ditempat mereka bekerja. Pengendalian iklim kerja merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
Terbentuknya iklim kerja yang mendorong terbentuknya sikap dan perilaku proaktif, kreatif, dan inovatif para karyawan akan membawa manusia dan organisasi kepada kekuatan yang sangat besar untuk mengahadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi. Oleh karena itu dituntut peranan yang besar dari pihak manajemen untuk mengubah iklim organisasi menjadi lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi. Mengembangkan kreativitas ditempat kerja dimulai dengan mengembangkan peluang untuk berkreasi pada individu karena ide-ide baru berasal dari motivasi dan pemikian orang-orang di tempat kerja mereka. Perilaku yang ditimbulkan oleh iklim organisasi dapat mendorong munculnya peluang untuk berkreasi atau justru menghambatnya, karena hasil persepsi karyawan akan mempengaruhi sikap maupun keyakinan subjektif nereka terhadap organisasi.
         Iklim kerja menyenangkan dapat meningkatkan motivasi kerja para karyawan. Mereka akan terdorong melakukan kerja dengan lebih baik dan hal ini pula akan meningkatkan prestasi kerja para karyawan.

B.        Saran
Dengan terselesaikannya makalah yang sederhana ini kami berharap para pembaca dapat mengambil berbagai manfaat dan dapat mengaplikasikan materi-materi yang ada dimakalah  yang membahas tentang Perencaan pabrik. Jika ada kekurangan dari makalah kami, kami menerima kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini kedepannya.

Komentar

  1. Teman teman yg tau akreditasi UNIMED tahun 2008 tlng kasih tau lah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRS Online UNIMED